Rabu, 09 Januari 2013

Sejarah Singkat Kemerdekaan Republik Indonesia



Pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima Jepang di Bom Atom oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari setelah itu Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau Dokuritsu Junbi Cosakai, berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut Dokuritsu Junbi Inkai menyatakan keinginan dan tujuannya untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Bom Atom kedua dijatuhkan di atas kota Nagasaki yang menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Situasi ini dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Kemudian Soekarno dan Hatta selaku pimpinan PPKI mengadakan pertemuan dengan Marsekal Terauchi yang berada di Vietnam. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuangpun telah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang akan diberikan oleh Jepang. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI namun Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Syahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio. Setelah mendengar berita tersebuut para pemuda mendesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun para tetua tidak ingin terburu-buru karena mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.
Rapat PPKI pun akan dilaksanakan namun para pemuda tidak menyetujui rapat itu, karena menurut para pemuda PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang. Kemudian, banyak tekanan yang menghendaki agar kekuasaan di ambil alih oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak mengetahui bahwa Soekarna Hatta telah di asingkan ke Rengasdengklok oleh para pemuda agar Seokarno Hatta tidak terpengaruh oleh tipu muslihat Jepang. Kejadian itu di kenal dengan sebutan peristiwa Rengasdengklok.
Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro  dan Sayuti Melik. Konsep teks proklamasi sendiri ditulis oleh Ir. Soekarno. Setelah konsep selesai disepakati, Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Sayuti menyalin dan mengetik naskah tersebut. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun karena alasan keamanan maka pembacaan proklamasi dipindahkan ke kediaman Soekarno. 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 dihadiri oleh Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan.
PROKLAMASI
KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA. HAL-HAL YANG MENGENAI PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN DISELENGGARAKAN DENGAN CARA SAKSAMA DAN DALAM TEMPO YANG SESINGKAT-SINGKATNYA.
DJAKARTA, 17 Agustus 1945
ATAS NAMA BANGSA INDONESIA
SUKARNO-HATTA
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dan terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih sebagai Presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI. 
Wilayah Indonesia sangat luas dan juga komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas. Larangan dan hambatan untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan faktor yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di berbagai daerah, terutama di luar Jawa. Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei atau Kantor Berita ANTARA. Waidan B. Palenewen menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian memerintahkan F. Wuz agar berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz menyiarkan, masuklah orang Jepang ke ruangan radio tersebut dan marah karena mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar.
Meskipun  Jepang memerintahkan penghentian siaran berita proklamasi, tetapi Waidan Palenewen tetap meminta F. Wuz untuk terus menyiarkannya. Akibat penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita dan menyatakan sebagai kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar tersebut disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Namun Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro yaitu seorang pembaca berita di Radio Domei membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, di antaranya Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan disiarkan. Selain melalui Radio pemancar Usaha yang di lakukan para pemuda dalam menyebarkan berita proklamasi juga dilakukan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh Koran harian di Jawa yang penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran pertama yang memuat berita proklamasi.
Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta api, dengan menuliskan slogan Respect our Constitution, August 17!, yang artinya adalah Hormatilah Konstitusi kami tanggal 17 Agustus!. Usaha tersebut tidak sia-sia pada akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia dan sampai ke luar negeri. Selain melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan oleh para utusan daerah secara langsung ke pelosok-pelosok negeri yang menghadiri sidang PPKI.


sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia#Latar_belakang

2 komentar:

  1. http://bandarpelangi99.blogspot.com/2017/05/pelangi99situs-kartu-terbaik-se-asia.html

    http://bandarpelangi99.blogspot.com/2017/05/pelangi99-domino99-dominoqq-dominoqiuqiu.html

    http://bandarpelangi99.blogspot.com/2017/05/tentang-pelangi99.html

    http://bandarpelangi99.blogspot.com/2017/05/pelangi99-capsasusun-dragon-13card.html




    SITUS TERPERCAYA DAN TERBAIK
    HANYA PELANGI99.COM

    CONTACT KAMI :
    BBM : D872D7D9
    LINE : PELANGI99.COM
    SKYPE : PELANGI99
    WECHAT : PELANGI99COM
    WA : +855 166 75 661
    LIVE CHAT : PELANGI99
    Ig : 99pelangi99com

    -SALAM KEMENANGAN-

    BalasHapus